Al-Hijamah (Bekam) sebagai Pengobatan Islami Paling Ideal
Bekam dalam Tinjauan Historis
Pengobatan secara islami yang berdasarkan sunnah rasul
dikenal dengan istilah thibun nabawi. Berbagai macam jenis pengobatan dari
rasulullah telah dikenal luas manfaatnya. Hal ini senantiasa dilakukan
semata-mata tidak hanya ingin sembuh dari suatu penyakit, namun meneladani
rasulullah Muhammad Saw. Sehingga ikhtiar seorang muslim akan diridhai oleh
Allah Swt. Salah satu pengobatan cara rasul adalah al-hijamah yang artinya
bekam. Berbekam sendiri telah dilakukan oleh orang-orang sebelum Islam datang
ke muka bumi. Hal ini dijelaskan oleh Kathur Suhardi dan Aminah Syafa’ah dalam
bukunya “Uraian Kode Anatomi Hijamah: Titik-Titik Bekam” bahwa metode bekam
telah dikenal luas di kalangan manusia sejak beberapa abad lalu dan telah telah
tertulis di sebuah Prasasti Burdi yang didalamnya adalah orang-orang Mesir
Kuno. Prasasti ini menunjukkan bahwa metode bekam merupakan pengobatan paling
tua yang tercatat dalam sejarah. Metode pengobatan ini juga sudah banyak
dikenal oleh orang-orang Yunani Kuno, dan bahkan sejak zaman Hipocrates,
sekitar tahun 400 BC.
Di negara Cina , India ,
Eropa dan Amerika, metode pengobatan bekam telah populer, sehingga memiliki
keistimewaan dari metode yang lain. Metode ini bahkan mendapata kedudukan
sendiri dalam berbagai jurnal ilmiah pada pertengahan abad kesembilan belas
Masehi.
Metode ini
menitikberatkan pada darah dalam tubuh manusia, karena darah sangat penting
dalam proses kesehatan. Hal ini telah terbukti khasiatnya dalam mengobati
berbagai macam penyakit. Bangsa Arab pada zaman jahiliyahpun sudah mengenal
metode ini, dan pada zaman Rasulullah Saw telah mengakui keberadaannya sehingga
menganjurkan umatnya untuk mempraktikannya dalam kehidupan.
Pengertian Bekam
Aiman bin ’Abdul
Fattah (2005:230) menjelaskan bahwa bekam atau Al-Hijamah berasal dari bahasa
Arab yaitu hajama, yang berarti menghisap dan hijama yang artinya pelepasan
darah kotor. Kata kerjanya adalah hajama-yahjimu-yahjumu. Al-Hajam adalah orang
yang menghisap lubang alat bekam. Mihjam dan mihjamah artinya alat bekam, bisa
alat untuk menghisap darah, untuk mengumpulkan darah, maupun untuk menyayat
dalam proses pembekaman.
Dalam Bahasa Inggris,
Al-Hijamah disebut dengan istilah treatment cupping method, dan dalam Bahasa
Melayu dikenal pula dengan istilah bekam. Di Indonesia bekam lebih populer
dengan istilah kop atau canthuk, (www.tauziyah.com).
Teknik pengobatan
bekam adalah suatu proses membuang darah kotor (toksid/racun) dalam tubuh yang
berbahaya melalui permukaan kulit dengan pisau penyayat atau jarum (lancet) di
titik-titik tertentu.
Hukum Berobat
Pada dasarnya segala sesuatu itu hukumnya mubah/ boleh,
namun berobat bisa menjadi wajib, sunnah atau makruh. Apabila ada orang yang
sakit namun dapat menghalanginya mengerjakan hak-hak yang lain, ia menjadi
wajib berobat. Hukumnya sunnah bila berhubungan dengan hal-hal yang sunnah.
Haram hukum berobat apabila bagi yang sakit
menggunakan hal-hal yang diharamkan dan bisa membahayakan penderita,
contohnya menggunakan sundutan api. Hal ini Nabi Muhammad Saw melarangnya atau
menggunakan khomer. Sebagai seorang muslim ikutilah sunnah rasul yang akan
membawa keridhaan Allah Swt.
Diriwayatkan dari Jabir bin ’Abdullah, dari Nabi Saw
bersabda:
”Sungguh, setiap penyakit ada obatnya, jika obat mengenai
penyakit, maka ia sembuh dengan izin Allah”. ( Shahih Muslim)
Kemudian dari Ibnu ’Abbas ra, bahwa seseorang berdiri
dihadapan Rasulullah Saw, lantas bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah obat itu
berguna terhadap takdir?”, maka Rasulullah Saw bersabda:
”Obat termasuk bagian
dari takdir. Obat bermanfaat bagi siapa yang Allah kehendaki berupa apa yang
Allah kehendaki”. (Shahihu ’l-Jami’, Al-Bani).
Hadist diatas membimbing kita untuk senantiasa berobat,
sehingga kegiatan beribadah yang dilakukan akan lancar atas izin Allah Swt.
Berdasarkan Nabi, ada penyakit yang tidak bisa diobati yaitu kematian, beliau
bersabda:
”Di dalam habbatussauda’ terdapat penyembuh setiap penyakit,
kecuali kematian”. (Muttafaqun ’alaih: Bukhari dan Muslim)
Selain kematian yang tidak ada obatnya, Nabi menambahkan
satu penyakit yang tidak bisa diobati. Dalam salah satu hadistnya Rasulullah
bersabda:
”Ya, wahai hamba-hamba Allah, berobatlah, sesungguhnya Allah
tidak menciptakan suatu penyakit, kecuali juga menciptakan obatnya, kecuali
satu penyakit saja”. Mereka bertanya, ”Apa itu?” Beliau menjawab, ”Tua”.
(Shahihu ’l-Jami’).
Demikian ada dua penyakit yang tidak ada obatnya berdasarkan
keterangan Rasul yaitu kematian dan usia tua. Sehingga sebagai muslim wajib
menjaga kesehatan, mencegah penyakit yang akan menyerang dalam tubuh kita dan
berobat saat sakit.
Dasar Hukum Bekam
Rasulullah Saw telah bersabda:
”Pada malam aku
diisra’kan, aku tidak berlalu dihadapan sekelompok malaikat, kecuali mereka itu
mengatakan, ”Wahai Muhammad, perintahkan umatmu supaya berbekam!”. (Shahih
Sunan Ibni Majah dan Shahihu l-Jami).
Nabi bersabda:
”Jiblril mengabarkan
kepadaku bahwa bekam merupakan metode pengobatan paling bermanfaat yang
digunakan oleh manusia”. (Shahihu l-Bukhari).
Demikianlah sabda rasulullah Saw yang menganjurkan umatnya
untuk berbekam. Metode ini telah teruji manfaatnya dalam mengobati berbagai
macam penyakit tanpa efek samping. Hal ini banyak dibuktikan dengan penelitian
ilmu kedokteran modern. Sehingga umat islam wajib mengikutii rasul, karena
beliau adalah sebagai teladan sebagaimana firman Allah Swt:
”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”. (Al-Ahzab: 21).
Kelebihan Berbekam
Dalam buku “Keajaiban Thibun Nabawi: Bukti Ilmiah dan
Rahasia Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi” yang ditulis oleh Aiman bin
‘Abdul Fattah (2005:230) menjelaskan tentang darah bekam yang dikeluarkan oleh
juru bekam dari tubuh yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
Teroksidasi darah tanpa udara (anaerob).
Terpisahnya plasma (cairan darah) dari darah.
Keluarnya plasma saja dari tempat yang dibekam.
Jika kita memasang dua gelas (alat bekam) untuk menghisap
darah, maka bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa
keluar sama sekali pada gelas yang satu lagi padahal keduanya berdampingan.
Bisa saja kesembuhan datang meskipun darah tidak ada yang
keluar ke gelas.
Dari penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Damaskus,
Muhammad Amin Syaikhu tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari metode
bekam bahwa kesembuhan metode ini terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah
rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara
sempurna.
Aiman bin ‘Abdul Fattah menambahkan informasi berdasarkan
hasil tim laboratorium yang mengadakan penelitian darah yang keluar dari
titik-titik bekam yang hasilnya sebagai berikut:
Bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan
unsure-unsur system kekebalan.
Proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan
darah yang tidak dibutuhkan lagi.
Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali
(550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang
ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan
bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda
yang baru.
Kandungan sel darah merah maupun sel darah sel darah putih
dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil
mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali
aktifnya selurih system dan organ tubuh.
Al-Hijamah (bekam) sebagai Pengobatan Paling Ideal
Metode bekam ditinjau dari ilmu kedokteran modern telah
membuktikan keistimewaannya sehingga metode ini adalah paling ideal. Sebagai
langkah preventif apabila kita dalam keadaan sehat dan terutama saat sakit,
maka sebaliknya bekam dilakukan. Hal ini telah disampaikan oleh nabi.
Rasulullah Saw bersabda:
“Sesunggguhnya
pengobatan yang paling ideal kalian gunakan adalah bekam”,(Mutaffaqun ‘alaih:
Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian pengobatan metode bekam merupakan sunnah
Nabi yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim. Metode ini
merupakan pengobatan paling ideal baik dari secara Islami maupun ditinjau dari
dunia medis. Bekam sebagai pengobatan yang telah dikenal sejak ribuah tahun
yang lalu dan terus berkembang hingga sekarang, dari mulai zaman Mesir Kuno,
Hipocrates, telah menunjukkan bahwa metode ini memiliki posisi yang tinggi
diantara pengobatan lain. Hal ini dikuatkan dengan penilitian ilmiah yang
banyak dilakukan oleh ahliahli medis. Umat Islam jangan sampai melakukan
tindakan pengobatan yang mendekati syirik, seperti minta bantuan dari orang
pintar, dukun, ataupun paranormal, karena setiap penyakit pasti ada obatnya dan
Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali juga menurunkan obatnya.
Untuk
informasi Bekam hubungi :
Rumah
Sehat Thera Afiat
Jl.
Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping
Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Telp./WA 08111494599
08788
3171247
Pin
28303BAC
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar