Tinnitus atau "dering telinga" adalah gejala yang
mendasari kondisi daripada penyakit dalam dirinya sendiri.
Pasien mengeluh mendengar suara atau suara bahkan ketika ada
tidak ada suara yang sebenarnya di latar belakang.
Anatomi telinga.
Dalam perjalanan normal suara melewati telinga kanal dan
jatuh pada telinga drum yang menandai akhir dari telinga luar dan awal telinga
tengah.
Telinga tengah menguatkan dan melewati informasi suara ke
telinga dalam.
Telinga dalam berisi koklea dan saraf pendengaran.
Koklea tampak seperti rumah siput dan berbentuk tabung
spiral, yang berisi sejumlah besar sel-sel rambut yang sensitif.
Saraf mengambil informasi yang sehat dan me-relay ke otak.
Jika beberapa bagian koklea rusak, maka otak mencoba untuk
mencari informasi dari bagian lain sehat koklea.
Penyebab Tinnitus sementara.
Tinnitus bisa sementara atau menjengkelkan atau menyedihkan
kondisi yang kronis. Tinnitus sementara disebabkan oleh terpapar suara keras
seperti berada di arena olahraga atau konser keras.
Terkadang kondisi extra dingin atau flu atau pukulan ke
kepala juga dapat menyebabkan tinnitus.
Penyebab Tinnitus berkepanjangan atau berulang.
1. Telinga infeksi-infeksi telinga dalam yang disebut otitis
media akut atau kronis otitis media.
2. Adanya sesuatu yang asing atau impaction lilin di
telinga.
3. Cedera telinga disebabkan oleh suara keras dapat
mengakibatkan tinnitus.
4. Meniere penyakit - penyakit telinga batin yang dicirikan
oleh hilangnya pendengaran, pusing, dan tinnitus.
5. Alkohol, kafein dan obat-obatan tertentu seperti
antibiotik aminoglycoside (seperti gentamycin, amikacin dll), aspirin, loop
diuretik, kanker studi dan agen dll terutama ketika diambil dalam overdosis.
6. Mendasari penyakit seperti tekanan darah tinggi, alergi
atau anemia.
7. Kadang-kadang mungkin ada sebab untuk tinnitus, dimana
ianya diungkap sebagai "idiopatik tinnitus".
8. Presbyacusis-ini pada dasarnya adalah usia pendengaran
terkait. Tinnitus sering disertai dengan gangguan pendengaran pada orang tua.
9. Cedera kepala yang parah, whiplash cedera dll.
10. Beberapa penyakit seperti multiple sclerosis atau tumor
otak seperti cerebellopontine-sudut tumor.
11. Otak infeksi seperti meningitis, sifilis, penyakit Lyme
dll dapat mengakibatkan tinnitus.
12. Temporomandibular joint (bersama yang menghubungkan
rahang bawah melebar ke tengkorak di dasar telinga) disfungsi dan gangguan
gigi.
13. Perubahan yang cepat dalam lingkungan tekanan dalam
perjalanan menuju dataran tinggi.
14. Psikososial stres dan kebisingan eksposur.
Lebih dalam penyebab Tinnitus.
Tinnitus mungkin tanda utama dari masalah yang lebih dalam
seperti tumor telinga batin yang disebut akustik neuroma atau aneurisma yang
deformitas pembuluh darah dalam telinga dalam.
Jaringan ini dapat menyebabkan balon pembuluh darah yang
membawa risiko pecah.
Jika anda mempunyai gangguan pendengaran di satu telinga,
kesulitan dalam memahami pidato dan pusing, ada kesempatan neuroma akustik yang
juga dikenal sebagai vestibular schwannoma kemungkinannya anda juga terkena
risiko meningioma-tumor otak.
Disunting oleh April Cashin-Garbutt, BA Hons (Cantab).
Tambahan :
Solusi yang tepat untuk mengatasi penyakit Tinnitus ini
menurut kaidah Thibbun Nabawi tentunya adalah dengan mengamalkan bekam secara
intensitas, bekam secara berkala yang dilakukan hanya oleh pakarnya.
Adapun titik-titik bekam pada penyakit ini meliputi titik
bekam sunnah dan titik bekam lokal barulah ditambah dengan titik bekam organ
dan titik bekam meridien di sekujur tubuh bagi yang menginginkan penyembuhan
secara total.
Disamping itu penderita penyakut tinnitus ini juga sangat
dianjurkan untuk menggunakan sarana penyembuhan lain seperti yang telah
diwasiatkan oleh Rasulullah saw seperti memperbanyak do’a dan bersedekah serta
mengkonsumsi herbal.
Untuk
info Bekam dan Ear Candle Therapy hubungi :
Rumah
Sehat Thera Afiat
Jl.
Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping
Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Telp./WA 08111494599
08788
3171247
Pin
28303BAC
Source:
Label :
Tinnitus, Infeksi Telinga, Radang Telinga, Bekam, Ear Candle
Therapy, verri JP MA, artikel,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar