Minggu, 01 Februari 2015

Pantangan Berbekam

Berikut ini adalah kondisi yang harus dihindari untuk dilakukan hijamah :

•Hindari BEKAM / hijamah pasien yang fisiknya sangat lemah, sedang mengalami kelelahan berat dan yang memiliki tekanan darah < 80mmHg.
Hal ini bisa menyebabkan resiko pasien syok/pingsan. Demikian juga sebaiknya menghindari untuk menghijamah pasien yang sudah jompo dan lemah fisiknya serta anak-anak yang tubuhnya lemah/ di bawah 3 tahun

•Hindari BEKAM / menghijamah wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). Jangan menghijamah wanita yang sedang haid dan nifas karena pada kondisi tersebut wanita sedang banyak mengeluarkan darah alami sehingga dikhawatirkan akan melemahkan kondisi fisiknya. Jangan melakukan hijamah tepat diatas perut wanita hamil.

•Tidak dianjurkan BEKAM / menghijamah pasien yang dalam kondisi perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).

•Jangan melakukan BEKAM / hijamah langsung setelah makan besar (hijamah dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan). Setelah hijamah juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya.

•Jangan melakukan BEKAM / hijamah langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah hijamah, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.

•Hindari melakukan BEKAM / hijamah basah pada pasien leukimia (kanker darah), hepatitis yang parah, TBC aktif, HIV/ODA, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia, penderita kelainan klep jantung/ yang menggunakan alat pacu jantung serta penyakit lainnya yang parah kecuali oleh ahli hijamah yang berpengalaman dan dengan pengawasan dokter.

•Tidak dianjurkan melakukan BEKAM / hijamah basah pada penderita diabetes dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) diatas 250mg/dL kecuali oleh penghijamah yang ahli dan berpengalaman.

•Jangan MEMBEKAM / menghijamah basah pasien yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.

•Hindari BEKAM / menghijamah pasien yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi (luka koreng basah/bernanah) dan edema.

•Hindari BEKAM / menghijamah pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah(seperti heparin). Hijamah bisa dilakukan setelah 48 sebelummnya pasien telah menghentikan terlebih dahulu obat-obat tersebut.
•Jangan MEMBEKAM / menghijamah langsung pada daerah yang luka, urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises. HIjamah pada kasus varises dilakukan beberapa cm disekitar pembuluh darah yang rusak.

•Jangan MEMBEKAM daerah perut terlalu keras. Bagian perut sangat lemah karena lapisan ototnya sangat tipis.

•Hindari melakukan BEKAM / hijamah pada bagian tubuh berikut : Lubang alamiah tubuh (mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu), daerah sistem nodus limfa/ kelenjar getah bening (bawah ketiak, selangkangan, leher bagian samping, dll), tepat diatas pembuluh darah yang besar.
Beberapa poin diatas sebenarnya masih bisa dilakukan oleh seorang ahli BEKAM hijamah yang professional, berpengalaman serta atas pengawasan dokter yang berkompeten. (MWijaya)

Berikut ini Tanggal dan Waktu Terbaik untuk berBEKAM di Tahun 2015 :
Bulan FEBRUARY 2015 M / RABI’AL AKHIR 1436 H: 5,7,9,11 FEBRUARY 2015 M (15,17,19,21 RABI’AL AKHIR 1436 H)
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK SAHABAT..


Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Raya Blok D/D No. 15
Kelapa Gading
Jakarta Utara

Telp.08111 494599

Source:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar