Sabtu, 15 Desember 2018

Angin Duduk Vs Bekam


ANGIN  DUDUK vs BEKAM

Apa itu angin duduk?

Dalam bahasa medis, angin duduk disebut dengan istilah angina. Angin duduk adalah nyeri pada dada yang disebabkan karena berkurangnya aliran darah ke jantung. Ini artinya, jantung akan kekurangan pasokan oksigen dan mengganggu kerja jantung.

Angina menyebabkan Anda merasa dada Anda seperti ditekan atau diremas. Rasa nyeri ini timbul bukan hanya di dada, tetapi juga di bahu, lengan, leher, atau punggung. Kondisi ini biasanya terjadi selama 15 menit sampai gejalanya hilang perlahan.

Jadi, penyakit ini bukan disebabkan oleh angin yang masuk ke tubuh Anda saat kerokan, seperti yang mungkin selama ini Anda kira. Angina juga tidak bisa disamakan dengan masuk angin biasa yang mungkin gejalanya sebatas keluhan tidak enak badan saja.

Apa saja penyebab angin duduk?

Yang juga perlu Anda ketahui adalah angin duduk bukanlah sebuah penyakit khusus. Angin duduk adalah sebuah gejala dari penyakit yang berkaitan dengan jantung. Penyebab angin duduk dibagi berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Angina stabil (angina pektoris)

Angina stabil adalah bentuk angina yang paling umum, biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK). PJK dapat terjadi jika plak terbentuk di dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menyempit dan mengakibatkan tersumbatnya aliran darah ke jantung. Hal ini kemudian menyebabkan pasokan oksigen ke jantung terganggu.

Penyebab angin duduk jenis angina stabil dapat terjadi saat otot jantung harus bekerja lebih keras. Misalnya saat beraktivitas fisik, berolahraga, stres pikiran, pada suhu sangat panas atau sangat dingin, makan berlebihan, dan merokok.

Biasanya, nyeri dada akibat angina stabil hanya berlangsung dalam waktu singkat, yaitu sekitar lima menit. Lama kelamaan, rasa sakitnya akan berkurang setelah Anda memutuskan untuk duduk dan istirahat sejenak.

2. Angina tidak stabil

Angina tidak stabil terkadang disebut juga dengan sindrom koroner akut. Penyebab angin duduk jenis ini umumnya karena adanya plak pada pembuluh darah sehingga aliran darah ke otot jantung jadi berkurang.

Plak ini bisa pecah dan menyebabkan luka pada pembuluh darah, sehingga darah bisa menggumpal dan menghambat aliran darah. Tidak hanya terjadi karena aktivitas berat saja, angina jenis ini juga bisa terjadi saat Anda sedang beristirahat, sedang tidur atau sedikit beraktivitas, dan datang secara tiba-tiba.

Sederhananya, angina tidak stabil adalah jenis angin duduk yang lebih parah dari angina stabil. Pasalnya, gejala angina tidak stabil cenderung lebih parah daripada angina stabil.

Nyeri dada akibat angina tidak stabil terjadi lebih lama, yaitu sekitar 30 menit. Selain itu, nyeri dada karena angina tidak stabil lebih susah hilang, sekalipun Anda memutuskan untuk segera istirahat atau minum obat angin duduk.

Bila Anda mengalami gejala angina tidak stabil, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

3. Angina varian (angina Prinzmetal)

Dibandingkan jenis angina lainnya, angina varian cenderung lebih jarang terjadi. Penyebab angin duduk jenis ini berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah. Hal ini terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah dan oksigen ke jantung Anda mengalami penyempitan sementara karena spasme.

Spasme adalah kondisi saat otot jantung yang tiba-tiba mengencang dan menegang hingga terasa sangat menyakitkan. Angina jenis ini dapat terjadi kapan saja, termasuk saat Anda beristirahat, biasanya saat tengah malam atau dini hari.

4. Angina mikrovaskular

Angina jenis ini disebabkan oleh penyakit mikrovaskuler koroner. Ini merupakan penyakit jantung yang memengaruhi pembuluh darah arteri koroner terkecil di jantung dan lebih cenderung terjadi pada wanita dibandingkan pria. Penyakit mikrovaskuler koroner juga disebut sindroma jantung X dan PJK non-obstruktif.

Penyebab angin duduk jenis ini umumnya terjadi saat Anda sedang aktif secara fisik atau mengalami gangguan emosional. Gejala ini biasanya mereda setelah beberapa menit, terlebih saat Anda duduk atau istirahat.

Ciri-ciri angin duduk berbeda dengan ciri masuk angin

Hingga saat ini, angin duduk masih sering disalahartikan dengan masuk angin. Padahal, ciri angin duduk jelas berbeda dengan ciri masuk angin.

Ciri masuk angin

Orang yang masuk angin biasanya mengalami nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, baik secara menetap atau berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. Masuk angin juga ditandai dengan tidak enak badan, perut kembung atau begah, sering sendawa, nafsu makan menurun, mual, atau muntah.

Ketika Anda masuk angin, Anda mungkin akan lebih memilih untuk beristirahat atau minum obat masuk angin. Memang, masuk angin cenderung lebih mudah hilang hanya dengan istirahat yang cukup atau minum obat pereda gejala masuk angin.

Ciri angin duduk

Sementara itu, ciri angin duduk yang khas yaitu rasa sakit atau sesak di bagian dada. Ciri-ciri angin duduk ini dapat terjadi setelah Anda beraktivitas atau melakukan olahraga yang terlalu berat, gangguan emosi, cuaca dingin, atau setelah makan.

Ciri angin duduk pada pria dan wanita umumnya berbeda. Pada pria, mereka lebih sering merasakan sakit di bagian dada, leher, dan bahu. Sementara pada wanita, gejala angina lebih sering dirasakan sebagai nyeri di perut, leher, rahang, tenggorokan, atau punggung.

Kalau Anda mulai merasakan salah satu atau beberapa ciri angin duduk, cobalah untuk menghentikan segala aktivitas yang sedang Anda lakukan dan segera istirahat. Biasanya, gejala atau ciri-ciri angin duduk akan mereda beberapa menit setelah Anda istirahat.

Jika gejala angina tak kunjung mereda, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan diagnosis.

Siapa yang berisiko mengalami angin duduk?

Jika Anda berisiko mengalami berbagai penyakit jantung, maka ini artinya Anda juga berisiko terkena angina. Beberapa faktor risiko utama dari penyakit jantung dan angina adalah:

Kadar kolesterol jahat tinggiTekanan darah tinggiDiabetesSindrom metabolikKelebihan berat badan atau obesitasAnda kurang beraktivitas atau berolahragaAnda mempunyai kebiasaan makan atau diet tidak sehatRiwayat penyakit jantung pada keluargaUsia lebih tua, pria di atas usia 45 tahun atau wanita di atas usia 55 tahun memiliki risiko lebih tinggiMerokok

Supaya Anda terhindar dari risiko angin duduk, sudah saatnya bagi Anda untuk menghindari berbagai faktor risikonya. Selain mencegah terkena angin duduk, hal ini juga dapat membantu Anda terhindar dari risiko penyakit jantung.

Pilihan obat angin duduk

Saat Anda mengalami nyeri dada yang tak tertahankan, segera konsultasikan ke dokter. Dokter mungkin akan melihat riwayat kesehatan Anda dan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik untuk menilai kemungkinan angina.

Pemeriksaan medis yang mungkin dilakukan untuk mendeteksi angina adalah:

Elektrokardiogram (EKG), adalah alat yang berfungsi untuk mencatat aktivitas listrik jantung dan mendeteksi saat-saat jantung kekurangan oksigen.Tes stress, adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk membaca tekanan darah dan hasil EKG saat pasien melakukan aktivitas fisik (lari di treadmill).Rontgen dada, adalah prosedur medis yang dilakukan untuk melihat struktur dalam dada.Angiografi koroner, adalah prosedur medis yang menggunakan citra dan sinar-X khusus untuk melihat bagian dalam arteri koroner.Tes darah, adalah pemeriksaan kadar lemak, kolesterol, gula, dan protein.

Semua prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan ciri angin duduk, penyebab angin duduk, dan obat angin duduk yang akan diresepkan.

Jika nyeri dada yang Anda rasakan disebabkan karena angina, maka dokter mungkin akan meresepkan sejumlah obat angin duduk yang sesuai dengan kondisi Anda. Pada beberapa kasus, dokter mungkin saja akan meresepkan obat hipertensi untuk membantu mengobati angina.

Ya, obat hipertensi tentu diberikan bukan tanpa sebab. Obat-obatan ini berfungsi untuk membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol, memperlambat denyut jantung, merilekskan pembuluh darah, dan mencegah pembekuan darah. Semua hal ini dapat membantu meredakan gejala angina yang Anda rasakan.

Bagaimana cara mencegah angin duduk?

Semua orang tentu tidak ingin terkena angin duduk. Karena angin duduk berkaitan dengan penyakit jantung, ini artinya Anda bisa mencegahnya dengan cara mencegah penyakit jantung terlebih dahulu.

Jika Anda sudah mempunyai penyakit jantung, Anda masih bisa melakukan hal-hal yang bisa membantu menunda penyempitan pembuluh darah. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah angin duduk adalah:

1. Mengontrol tekanan darah

Hipertensi adalah salah satu faktor risiko atau penyebab angin duduk. Pasalnya, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan aliran darah tidak lancar dan menekan dinding pembuluh darah. Lama-lama, pembuluh darah bisa tersumbat dan rusak hingga memicu angina.

Bila Anda memiliki keluhan hipertensi, sebaiknya lakukan pengukuran tekanan darah secara rutin dan batasi konsumsi makanan asin. Dengan demikian, tekanan darah Anda lebih mudah dikendalikan dan mencegahnya terus naik.

2. Membatasi makanan yang mengandung kolesterol tinggi

Makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat memicu timbunan plak yang dapat menyumbat aliran darah. Akibatnya, aliran darah menjadi tidak lancar dan bisa menyebabkan angina.

Sebagai gantinya, tukar makanan tinggi kolesterol dengan makanan yang lebih sehat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, ikan, daging tanpa lemak, dan susu bebas lemak atau rendah lemak. Semua jenis makanan ini dijamin sehat dan membantu mencegah angina.

3. Rutin olahraga

Olahraga diyakini dapat membantu mencegah serangan angina dan menurunkan risiko penyakit jantung. Pasalnya, olahraga dapat membantu mengurangi berat badan berlebih, mengendalikan gula darah dan kolesterol, serta meredakan stres.

Ya, semua itu merupakan faktor risiko angina. Jadi, kalau Anda berhasil menurunkan faktor risiko angina, maka sudah jelas pula kalau Anda akan terhindar dari angina.

Meski begitu, Anda tidak bisa sembarang olahraga. Salah olahraga jusru dapat memicu dan memperparah angina. Lakukan olahraga yang ringan hingga sedang misalnya berjalan kaki, jogging, meditasi, yoga, atau jenis olahraga lainnya yang cocok untuk Anda. Yang terpenting, pastikan Anda sudah mengantongi izin dokter terlebih dahulu sebelum mulai olahraga.

4. Menjaga berat badan tetap sehat

Orang yang mengalami obesitas berisiko tinggi terkena angina. Bila Anda termasuk salah satunya, sebaiknya lakukan penurunan berat badan dengan cara sehat untuk mengindari risiko angina. Misalnya dengan olahraga rutin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan istirahat yang cukup.

5. Mengendalikan gula darah

Diabetes merupakan salah satu faktor risiko atau penyebab angin duduk. Maka itu, bagi Anda yang memiliki masalah diabetes, Anda dianjurkan untuk segera membatasi konsumsi makanan manis supaya gula darah Anda tetap stabil.

Selain itu, Anda juga perlu memeriksakan gula darah secara rutin untuk mengendalikan kadar gula darah Anda. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari risiko terkena angina atau penyakit jantung lainnya.

6. Berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol

Jika Anda terbiasa merokok dan mengonsumsi alkohol hingga saat ini, ada baiknya segera hentikan kebiasaan buruk ini. Pasalnya, dua kebiasaan tersebut dapat memicu timbunan plak di pembuluh darah dan merusaknya secara perlahan.

Bila Anda tidak segera berhenti merokok atau minum alkohol, ini artinya Anda membiarkan zat berbahaya pada kedua bahan tersebut untuk menggerogoti pembuluh darah Anda.

Maka itu, yuk, ganti kebiasaan buruk ini dengan pola hidup yang lebih sehat. Misalnya dengan banyak minum air putih, makan makanan yang bergizi, olahraga teratur, dan rutin check-up ke dokter.

Berbekam sangat dianjurkan untuk usaha pencegahan. Karena Bekam menurunkan kadar kolesterol, melebarkan pembuluh darah sehingga mengurangi sumbatan-sumbatan dan berbagai macam manfaat Bekam.

Semoga bermanfaat..
Sourceazizah

Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247
Ibu Sholeh +62 896-2697-9941

Tidak ada komentar:

Posting Komentar